Timnas Indonesia sudah dipastikan lolos ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pada putaran ketiga ini, Timnas garuda akan bertemu dengan negara-negara yang lebih kuat dan sudah langganan bermain di ajang Piala Dunia.
Untuk itu, kini PSSI tengah berupaya untuk menambah kekuatan tim dengan mencari kemungkinan naturalisasi pemain-pemain diaspora. Beberapa pemain keturunan dikabarkan sudah diap untuk membela Indonesia dan mengikuti proses naturalisasi. Selain itu, ada pula yang masih dalam tahap pemantauan dari pihak PSSI.
Dua nama yang paling menjadi sorotan adalah Kevin Diks dan Ole Romeny. Lantas, apakah rumor naturalisasi kedua pemain keturunan tersebut benar adanya?
Kevin Diks dan Ole Romeny Masih Terus Dipantau PSSI
Kevin Diks dan Ole Romeny adalah dua orang yang paling sering disebut. Bahkan pengamat sepak bola Ronny Pangemanan, juga dikenal sebagai Bung Ropan, menyatakan bahwa dua pemain tersebut berada di bawah perhatian PSSI.
Dua nama lain yang disebutkan adalah Jairo Riedewald dan Million Manhoef, yang keduanya memiliki kualitas yang baik.
Untuk gelandang yang bermain untuk Crystal Palace, Jairo Riedewald memiliki harga pasar Rp52,14 miliar.
Sebaliknya, sayap Stoke City Million Manhoef memiliki nulai transfer sebesar Rp60,84 miliar.
PSSI Buka Suara Terkait Naturalisasi Kevin Diks dan Ole Romeny
PSSI melalui exco membantah berita ini melalui pernyataannya yang mengatakan jika proses naturalisasi Kevin Diks dan Ols Romeny masih belum dilakukan. Namun, hal tersebut mungkin saja terjadi di masa mendatang jika kedua pemain tersebut menyetujuinya.
Kevin Diks memang sudah lama dikaitkan dengan Timnas Indonesia. Terlebih lagi, pemain belakanv Copenhagen itu pernah secara langsung mengutarakan minatnya membela Timnas Garuda.
Sementara Ole Romeny juga mengaku berminat menjadi bagian dari Timnas Indonesia dalam sebuah podcast sebuah media Belanda.
Di sisi lain, Indonesia memang diyakini akan terus menambah kekuatan melalui pemain keturunan dan diaspora yang bersedia untuk membela Indonesia. Pasalnya di putaran ketiga nanti, Indonesia akan bertemu negara-negara yang lebih kuat lagi.